Tujuh juni dua ribu delapan belas
Ini untuk anak perempuanku
Anakku, surat ini ku tulis untuk menjadi pengingat tentang sebuah rasa cinta luar biasa yang hadir di kehidupan kita berdua...
Terkadang, dunia tidak selalu berpihak pada ku, begitu pun mungkin engkau, tapi ku harap kau dapat belajar memahami seberapa besar rasa sayang ku padamu melebihi dunia ini.
Hadirmu didunia membuat rasa keibuan ku lengkap. Meski ketika engkau mulai tumbuh, aku belum mampu menjadi ibu yang sempurna. Aku hanya bisa tertawa melihat tingkah lucu mu, merasa khawatir saat engkau sakit, kadang mengabaikan mu ketika aku merasa lelah, diam-diam mencium pipimu ketika engkau tidur dan sering dipenuhi rasa bersalah karena merasa tidak bisa menjadi ibu yang baik.
Aku jatuh cinta setengah mati pada mu bahkan saat aku belum melihat wajah mu dan sejak hadirmu dalam rahimku, aku berjanji akan selalu ada untuk mu.
Aku adalah ibu dan juga seorang anak perempuan dari ibu ku. Aku belajar bahwa semua orang tua ingin anaknya bahagia dan semua anak ingin orang tuanya bahagia. Aku yakin sebagai anak, kelak engkau dewasa tak akan terbersit sedikit pun ingin untuk mengecewakan aku. Mulai hari ini aku tidak akan melihat dan menilai apapun tindakanmu saat masa pertumbuhanmu nanti sebagai sebuah langkah sengaja untuk melukai ku. Percayalah nak, stok maafku lebih banyak dari jumlah kekeliruanmu nanti.
Sebagai anak, aku belajar bahwa rasa cinta dan sayang antara ibu dan anak tidak memiliki hubungan langsung dengan sikap dan tindakan kita. Jadi jika nanti aku marah itu bukanlah karena aku tidak sayang padamu, begitu juga jika engkau membantah bukan juga karena engkau membenci ku, aku yakin. Kita hanya sedang berdiri didua titik yang berbeda sehingga sisi yang kita lihat tidak sama. Mulai hari ini, aku berjanji pada diriku sendiri, jika kelak ada selisih antara inginku dan inginmu maka kita harus duduk bersama untuk saling mendengarkan.
Sejak engkau lahir, aku berdoa agar aku bisa menjadi tempat pulang yang paling nyaman bagimu.
Aku tahu bahwa suatu hari nanti engkau akan meminta ku untuk mengerti pandangan dan ide mu tentang hidup. Engkau juga akan meminta ku untuk berhenti mengkhawatirkan mu dan menghormati keputusan mu. Aku akan melakukannya setelah kita duduk untuk saling mendengarkan dan aku akan menjadi orang yang sangat bahagia melihat kebahagiaan mu.
Anakku, aku berharap kita dapat melewati terjalnya hidup dalam kebersamaan, saling percaya dan rasa cinta kasih yang dalam. Aku berharap engkau memahami bahwa kekuranganku sebagai manusia tidak mengurangi rasa sayang ku padamu. Sebagaimana aku ingin difahami aku juga sadar betapa ingin engkau dimengerti ketika kau tumbuh dewasa nanti.
Dari aku yang selalu menyayangimu,
Ibu mu...